Selasa, 10 Maret 2009

Cara Menjadi Seorang Hacker

Cara Menjadi Seorang Hacker

Apa Hacker Itu?

Jargon File memuat beberapa definisi
untuk kata ‘hacker’, hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis
serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan. Namun
jika ingin /menjadi/ seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.

Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli
jaringan, yang sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang
memiliki time-sharing dan zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota
budaya inilah muncul istilah ‘hacker’. Hackerlah yang membangun
internet. Hackerlah yang membuat sistem operasi Unix menjadi seperti
sekarang. Hackerlah yang mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat
World Wide Web berjalan. Jika Anda bagian dari budaya ini, jika Anda
telah menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya
mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang hackerlah Anda.

Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang
yang menerapkan sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau
musik — bahkan, cara pikir hacker ada di tingkat tertinggi setiap
bidang ilmu dan seni. Hacker software mengakui semangat serupa ini dan
kadang menyebut orang-orang tersebut “hacker” pula — sebagian juga
berpendapat bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah
tempatnya bekerja. Tapi, untuk selanjutnya, kita akan memusatkan
perhatian pada software hacker, keahlian dan sikap mereka, serta tradisi
budaya bersama yang melahirkan istilah ?hacker?.

Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal
bukan. Mereka-mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat
kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking).
Hacker sejati menyebut orang-orang ini ‘cracker’ dan tidak suka bergaul
dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas,
tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak
setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah
menjadi hacker, sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil
membuat seseorang langsung menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan
penulis telah salah kaprah dan menggunakan kata ‘hacker’ untuk
melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat kesal para hacker sejati.

Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker: hacker membangun, cracker
membongkar.

Cara Menjadi Seorang Hacker

Apa Hacker Itu?

Jargon File memuat beberapa definisi
untuk kata ‘hacker’, hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis
serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan. Namun
jika ingin /menjadi/ seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.

Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli
jaringan, yang sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang
memiliki time-sharing dan zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota
budaya inilah muncul istilah ‘hacker’. Hackerlah yang membangun
internet. Hackerlah yang membuat sistem operasi Unix menjadi seperti
sekarang. Hackerlah yang mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat
World Wide Web berjalan. Jika Anda bagian dari budaya ini, jika Anda
telah menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya
mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang hackerlah Anda.

Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang
yang menerapkan sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau
musik — bahkan, cara pikir hacker ada di tingkat tertinggi setiap
bidang ilmu dan seni. Hacker software mengakui semangat serupa ini dan
kadang menyebut orang-orang tersebut “hacker” pula — sebagian juga
berpendapat bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah
tempatnya bekerja. Tapi, untuk selanjutnya, kita akan memusatkan
perhatian pada software hacker, keahlian dan sikap mereka, serta tradisi
budaya bersama yang melahirkan istilah ?hacker?.

Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal
bukan. Mereka-mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat
kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking).
Hacker sejati menyebut orang-orang ini ‘cracker’ dan tidak suka bergaul
dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas,
tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak
setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah
menjadi hacker, sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil
membuat seseorang langsung menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan
penulis telah salah kaprah dan menggunakan kata ‘hacker’ untuk
melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat kesal para hacker sejati.

Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker: hacker membangun, cracker
membongkar.

Cara Menjadi Seorang Hacker

Cara Menjadi Seorang Hacker

Apa Hacker Itu?

Jargon File memuat beberapa definisi
untuk kata ‘hacker’, hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis
serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan. Namun
jika ingin /menjadi/ seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.

Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli
jaringan, yang sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang
memiliki time-sharing dan zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota
budaya inilah muncul istilah ‘hacker’. Hackerlah yang membangun
internet. Hackerlah yang membuat sistem operasi Unix menjadi seperti
sekarang. Hackerlah yang mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat
World Wide Web berjalan. Jika Anda bagian dari budaya ini, jika Anda
telah menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya
mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang hackerlah Anda.

Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang
yang menerapkan sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau
musik — bahkan, cara pikir hacker ada di tingkat tertinggi setiap
bidang ilmu dan seni. Hacker software mengakui semangat serupa ini dan
kadang menyebut orang-orang tersebut “hacker” pula — sebagian juga
berpendapat bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah
tempatnya bekerja. Tapi, untuk selanjutnya, kita akan memusatkan
perhatian pada software hacker, keahlian dan sikap mereka, serta tradisi
budaya bersama yang melahirkan istilah ?hacker?.

Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal
bukan. Mereka-mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat
kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking).
Hacker sejati menyebut orang-orang ini ‘cracker’ dan tidak suka bergaul
dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas,
tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak
setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah
menjadi hacker, sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil
membuat seseorang langsung menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan
penulis telah salah kaprah dan menggunakan kata ‘hacker’ untuk
melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat kesal para hacker sejati.

Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker: hacker membangun, cracker
membongkar.

Cara Menjadi Seorang Hacker

Apa Hacker Itu?

Jargon File memuat beberapa definisi
untuk kata ‘hacker’, hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis
serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan. Namun
jika ingin /menjadi/ seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.

Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli
jaringan, yang sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang
memiliki time-sharing dan zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota
budaya inilah muncul istilah ‘hacker’. Hackerlah yang membangun
internet. Hackerlah yang membuat sistem operasi Unix menjadi seperti
sekarang. Hackerlah yang mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat
World Wide Web berjalan. Jika Anda bagian dari budaya ini, jika Anda
telah menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya
mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang hackerlah Anda.

Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang
yang menerapkan sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau
musik — bahkan, cara pikir hacker ada di tingkat tertinggi setiap
bidang ilmu dan seni. Hacker software mengakui semangat serupa ini dan
kadang menyebut orang-orang tersebut “hacker” pula — sebagian juga
berpendapat bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah
tempatnya bekerja. Tapi, untuk selanjutnya, kita akan memusatkan
perhatian pada software hacker, keahlian dan sikap mereka, serta tradisi
budaya bersama yang melahirkan istilah ?hacker?.

Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal
bukan. Mereka-mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat
kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking).
Hacker sejati menyebut orang-orang ini ‘cracker’ dan tidak suka bergaul
dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas,
tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak
setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah
menjadi hacker, sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil
membuat seseorang langsung menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan
penulis telah salah kaprah dan menggunakan kata ‘hacker’ untuk
melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat kesal para hacker sejati.

Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker: hacker membangun, cracker
membongkar.